Sembelit jadi gejala umum pada masa perimenopause

Sembelit adalah kondisi di mana seseorang mengalami kesulitan dalam buang air besar. Hal ini umum terjadi pada masa perimenopause, yaitu masa transisi sebelum seseorang memasuki masa menopause. Perubahan hormon yang terjadi pada masa ini dapat mempengaruhi sistem pencernaan seseorang, sehingga menyebabkan sembelit.

Selama masa perimenopause, produksi hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh wanita mulai menurun. Hal ini dapat menyebabkan perubahan dalam kontraksi otot usus dan penyerapan air dalam tubuh, yang dapat menyebabkan tinja menjadi keras dan sulit dikeluarkan. Selain itu, faktor-faktor lain seperti penurunan aktivitas fisik, pola makan yang tidak sehat, dan stres juga dapat memperburuk kondisi sembelit pada masa perimenopause.

Gejala sembelit pada masa perimenopause dapat meliputi perut kembung, rasa tidak nyaman di perut, sulit buang air besar, dan kadang-kadang bahkan nyeri saat buang air besar. Sembelit yang tidak diatasi dengan baik dapat menyebabkan masalah kesehatan lainnya seperti wasir, fisura ani, atau bahkan meningkatkan risiko kanker usus.

Untuk mengatasi sembelit pada masa perimenopause, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan. Pertama, perhatikan pola makan dan pastikan mengonsumsi makanan tinggi serat seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian. Selain itu, minumlah cukup air setiap hari untuk membantu melunakkan tinja dan memperlancar pencernaan. Berolahraga secara teratur juga dapat membantu meningkatkan kontraksi otot usus dan mempercepat proses buang air besar.

Jika sembelit tidak kunjung membaik meskipun telah melakukan langkah-langkah di atas, sebaiknya konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi. Mereka dapat memberikan saran dan perawatan yang sesuai untuk mengatasi masalah sembelit pada masa perimenopause. Jangan biarkan sembelit mengganggu kualitas hidup Anda, segera atasi dengan langkah-langkah yang tepat.

| April 7th, 2024 | Posted in fashion |

Comments are closed.