Peradangan merupakan reaksi tubuh terhadap infeksi atau iritasi yang disebabkan oleh faktor eksternal maupun internal. Salah satu faktor internal yang bisa memicu peradangan adalah makanan yang kita konsumsi sehari-hari. Namun, tidak semua makanan yang sering dianggap sebagai pemicu peradangan benar-benar berdampak buruk bagi tubuh.
Beberapa mitos tentang makanan pemicu peradangan sering kali membuat kita menjadi was-was dan menghindari makanan tersebut. Salah satu mitos yang sering dipercayai adalah bahwa makanan pedas dapat memicu peradangan. Padahal, penelitian telah menunjukkan bahwa konsumsi makanan pedas justru dapat membantu mengurangi peradangan dalam tubuh karena kandungan antioksidan yang tinggi.
Selain itu, mitos lain adalah bahwa makanan berlemak tinggi dapat menyebabkan peradangan. Padahal, tidak semua lemak jahat bersifat merangsang peradangan. Lemak sehat seperti omega-3 yang terdapat dalam ikan, kacang-kacangan, dan biji-bijian justru memiliki efek antiinflamasi yang dapat membantu mengurangi peradangan dalam tubuh.
Selain itu, ada juga mitos bahwa gula dapat memicu peradangan. Meskipun terlalu banyak konsumsi gula dapat menyebabkan peradangan, namun bukan berarti semua jenis gula berdampak buruk bagi tubuh. Gula alami seperti yang terdapat dalam buah-buahan masih aman untuk dikonsumsi dalam jumlah yang wajar.
Mitos-mitos tentang makanan pemicu peradangan sebaiknya tidak membuat kita takut untuk mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi. Penting untuk memperhatikan asupan makanan seimbang dengan mengonsumsi makanan yang kaya akan antioksidan, serat, dan nutrisi penting lainnya. Jangan lupa untuk tetap konsisten dalam menjaga pola makan sehat dan aktif berolahraga untuk mencegah peradangan dalam tubuh.