Konsumsi ganja atau marijuana telah menjadi perdebatan yang panas di masyarakat, terutama di kalangan remaja. Banyak yang menganggap bahwa ganja adalah hal yang tidak berbahaya dan bahkan dapat memberikan efek positif. Namun, sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa konsumsi ganja dapat meningkatkan risiko episode psikotik pada remaja.
Menurut studi yang dilakukan oleh para peneliti dari Universitas Montreal, konsumsi ganja pada usia remaja dapat meningkatkan risiko episode psikotik hingga dua kali lipat. Episode psikotik sendiri merupakan kondisi mental yang ditandai dengan gangguan persepsi, pemikiran, dan perilaku yang tidak sesuai dengan realitas. Hal ini dapat mengakibatkan gangguan fungsi sosial, pekerjaan, dan hubungan interpersonal.
Penelitian ini melibatkan lebih dari 4000 remaja yang mengonsumsi ganja pada usia 13 hingga 16 tahun. Hasilnya menunjukkan bahwa remaja yang mengonsumsi ganja memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami episode psikotik dibandingkan dengan remaja yang tidak mengonsumsi ganja. Hal ini dikarenakan zat aktif dalam ganja, yaitu THC (Tetrahydrocannabinol), dapat mempengaruhi kerja otak dan menyebabkan gangguan pada fungsi kognitif.
Dampak negatif konsumsi ganja pada remaja tidak hanya terbatas pada risiko episode psikotik, namun juga dapat berdampak pada perkembangan otak dan kesehatan mental secara keseluruhan. Oleh karena itu, penting bagi para orangtua, pendidik, dan masyarakat untuk memberikan pemahaman yang benar tentang bahaya konsumsi ganja pada remaja.
Sebagai upaya pencegahan, penting bagi kita untuk memberikan edukasi yang tepat tentang bahaya konsumsi ganja pada remaja. Selain itu, peran orangtua dan pendidik juga sangat penting dalam memberikan pemahaman yang benar tentang bahaya ganja dan memberikan dukungan kepada remaja untuk menghindari konsumsi ganja. Dengan demikian, kita dapat mencegah peningkatan kasus episode psikotik pada remaja akibat konsumsi ganja.